Saturday, August 17, 2019

Inilah Jihad Paling Utama Menurut Sabda Nabi

Jihad Paling Utama Menurut Sabda Nabi- Pada masanya, tersebutlah seorang sultan, Zhahir Baibars namanya, beliau ingin menaklukkan pasukan Tartar di Syam. Sang sultan hendak meminta fatwa para ulama tentang bolehnya memungut harta rakyat sebagai biaya jihad melawan Tartar, hingga akhirnya, para fuqaha Syam membuat kesepakatan untuk membolehkan hal itu.

Azh Zhahir bertanya, "Masih adakah yang belum setuju kebijakan ini?" salah seorang dari mereka menjawab, "Ya, Syaikh Muhyiddin An Nawawi namanya".

Jihad Paling Utama adalah Mengutarakan Kalimat yang Adil

Seketika itu pula, Azh Zhahir meminta Imam An Nawawi untuk menemuinya, Azh Zhahir berkata, "Tulislah kesepakatan bersama para fuqaha lainnya!".

Tak disangka, tak dinyana; Imam An Nawawi menolaknya, sang sultan bertanya, "Apa yg membuat Anda tak mau memberikan fatwa seperti fuqaha lainnya?".

Imam An Nawawi menjawab, "Aku tahu bahwa dahulu kau menjadi budak Bandaqar, saat itu Anda tak miliki harta, selepas itu Allah berikan kenikmatan padamu dan menjadikanmu sebagai sultan.

Aku sudah mendengar bahwa Anda punyai seribu budak; setiap budak memiliki simpanan emas, Anda memiliki dua ratus budak wanita, dan mereka semua punya perhiasan.

Sekiranya kau infakkan semua hartamu dan harta budak-budakmu itu, niscaya aku akan fatwakan kepadamu bolehnya mengambil harta rakyat.

Mendengar jawaban sang imam, Az Zhahir murka, lalu berkata, "Keluarlah dari negeriku (Damaskus)", "Aku turuti dan taati perintahmu", jawab sang imam. Lalu Imam An Nawawi keluar menuju Nawa.

Akhirnya, para fuqaha berkata kepada Azh Zhahir, "Dia adalah salah satu ulama besar dan orang shalih kami, dan termasuk orang terpercaya dan diteladani. Kembalikanlah dia ke Damaskus."

Imam An Nawawi ditawari kembali ke Damaskus namun dia menolak tawaran itu, "Aku takkan masuk ke sana, selama Azh Zhahir masih ada di dalamnya."  Satu bulan setelah peristiwa itu, Imam An Nawawi wafat.

Beginilah semestinya; sebuah simbol keteguhan ulama, kuatnya daya kritis, dan tegar di atas prinsip kebenaran, bukan sikap diam atau membeo yang kerap dijadikan stempel dan bumper semua yang dilakukan dan diinginkan penguasa

Dewasa kini, kita menyaksikan sebagian dai-dai penjilat penguasa saat ini, dai-dai yang justru menyerang para aktivis Islam yang mengkritisi kezaliman penguasa; terbalik.

Hendaknya kita ingat sabda sang nabi, "Jihad paling utama adalah mengutarakan kalimat yang adil (dalam riwayat lain: kalimat yg haq) di hadapan pemimpin yang zalim. (Hr. At Tirmidzi)

Saat ini kita menyaksikan kebijakan2 yang tak prorakyat, mana Imam An Nawawinya? Entahlah, di negeri ini ulama-ulama [hanif] malah sedang dipersekusi.

Qepoin adalah media untuk berbagi informasi yang ada di sekitar kita. Jangan lupa untuk berlangganan artikel melalui email ya!


EmoticonEmoticon